Indera Keenam

Minggu, 31 Januari 2010

Pernahkah kamu menonton film The Six Sense atau Final Destination?, Yap, film yang mengangkat kemampuan manusia dengan indera keenamnya. Lalu,apakah indera keenam itu?

  Istilah indera ke-enam memiliki banyak sebutan. Di abad ke-19, Cryptesthesia, relesthesia, clairvoyance, atau GESP (General Extrasensory Perception) masuk dalam daftar perbendaharaan ilmiah tentang indera keenam atau six sense ini.

  Sir Richard Burton di tahun 1870 mempopulerkan istilah Extrasensory Parapsychlogic (ESP) di dunia kedokteran. Di jabarkan pula oleh Dr. Paul Joire ilmuwan asal Prancis, sebagai kemampuan seseorng menangkap sesuatu hal yang tidak bisa di terima oleh lima indera manusia (penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba).

  Dokter mata asal Munich Dr. Rudolhp Tischner pada tahun 1920-an menjabarkan ESP sebagai kesanggupan menerima hal-hal di luar kemampuan umum manusia. Tahun 1930, J.B. Rhine, parapsikologis asala Amerika berpendapat bahwa ESP adalah gejala psikis (kejiwaan) manusia yang sama kerjanya dengan fungsi panca indera.

  Ada 3 jenis ESP secara umum. Pertama, Telepati atau komunikasi yang dilakukan melalui pikiran. Kedua, Clairvoyance atau kemampuan seseorang merasakan sesuatu hal yang sedang terjadi di tempat lain. Ketiga, Precognition atau kemampuan memprediksi suatu kejadian jauh sebelum peristiwa itu terjadi.

  C.G. Jung, atas dasar penelitiannya tentang alam bawah sadar (unconscious) berpendapat, antara alam sadar dengan alam bawah sadar mempunyai hubungan kuat yang saling mempengaruhi walaupun hanya sedikit.

  Contoh dalam kehidupan sehari-hari, bisa kita lihat seperti ramalan bintang, terawang, ramalan nasib, penyembuhan supranatural, atau dikenal sebagai pengobatan alternatif, komunikasi dengan alam ghaib dan lain sebagainya yang bersifat nisbi atau tanpa batas.

0 komentar: